Stop Poya - poya...... ayo jadi ahli manfaat......

Minggu, 14 Desember 2014

Hijrah Pertama

Hijrah Pertama

Seorang Aisyah Nur Asma, Tidak akan mungkin Pacaran. Mau dibayar berapa juga tidak...

Sebelum Hijrah, aku memang sulit untuk ikut - ikutan teman - temanku soal pergaulan seenaknya dengan lawan jenis. Kata teman - teman sih.. "Sok alim nie si Asma. Ribet bawa dia kemana - mana. nanya mulu'... gelap dikit nanya, tempat baru dikit nanya..." protes salah satu teman.. Begitulah jadinya, ada yang bilang gak laku - laku, sok jual mahal, sok alim,,, pokoknya itulaa..

Aku hanya ingin masa mudaku itu indah, indah dengan berbagai hal. bukan cuma satu hal saja. Masa muda dengan kisah penuh inspiratif. alhamdulillah semua berjalan baik - baik saja walaupun aku terlihat tidak punya teman. masa sekolahku tidak seperti anak - anak pada umumnya yang begitu gembira, masa dimana semuanya begitu indah walaupun sementara. dimasa itu aku sudah sadar bahwa beberapa dari itu tidak benar. Yaa... ada pacar, ada senang2, ada jalan2 dan bla dan bla.

Aku benar - benar sendiri. hal yang tidak kuinginkan, sendiri. sebenarnya aku bukan benar - benar tidak punya teman, ada cuma ya itu mereka datang ketika butuh dan pergi begitu saja saat sudah mendapatkan apa yang mereka butuhkan. akhirnya apapun yang mereka butuhkan atau perlukan dariku benar - benar aku usahakan walaupun sulit. rasanya susah sekali mengatakan tidak. senang rasanya seperti saudara saja mereka ku anggap. dan ku pikir mereka begitu terhadapku. oke, oke,,, nostalgia rasanya,,, mengingat masa-masa yang tidak enak. dan ternyata itu banyak sekali hikmahnya,,

Hinaan bahkan makian sudah sering kudapat dimasa-masa sekolahku,, membuatku berfikir bahwa ternyata sekolah disekolah favorit itu begini. sekolah dengan hampir 80% orang-orang kaya dan terkenal didaerahku. hahaha tentu saja itu orang tuanya bukan anaknya, tapi tetap saja berpengaruh. berulang kali aku berfikir mencari alasan sebenarnya mengapa bisa seperti itu. ada salah satu kawan yang mengatakan aku itu miskin, jelek, bau, jorok, bahkan bodoh dan bla dan bla. aahh... mungkin itu. tapi satu alasan yang aku pikirkan ketika hal serupa terjadi ketika aku sudah hijrah. bahwa ternyata Allah sedang mempersiapkanku sesuai lingkungan dan keadaan, jadi inilah proses yang indah itu. Allah mau aku siap disegala kondisi dan lingkungan yang ada. Dilingkungan yang mungkin dikatakan orang awam "kejam".. wiii,,, serem.

Ternyata mencari teman yang benar-benar seperti saudara susah sekali saat itu. Teman sama-sama belajar jadi orang baik, sama - sama melakukan amalan yang baik. Tapi kutemukan itu setelah aku lulus sekolah dan melanjutkan kedunia kampus.  aku bertemu dengan seorang perempuan yang usianya cukup jauh diatasku. bisa dikatakan kami sama-sama saling bertemu teman baru karena beliau orang baru didaerahku. Ikut suami kedaerah yang masih cukup asing dengan jilbab besar. sedikit mundur dari kisah pertemuan kami. sebelumnya aku bertemu dengan gadis seusiaku. dia juga berasal dari luar daerah atau bisa dikatakan dari kota besar.

Jumat, 12 Desember 2014

keluarga Besar

Keluarga besar

"Bagaimana rasanya menjadi orang asing di dalam lingkungan sendiri? bagaimana rasanya menjadi orang yang berbeda?"

Namaku Aisyah Nur Asma .Usiaku baru menginjak 23 tahun. Keluargaku alhamdulillah masih lengkap, orang tuaku masih ada, aku punya 11 orang saudara dan aku anak ke 8. Masing - masing dari kami awalnya hidup begitu damai, tidak ada perselisihan. 7 orang saudaraku sudah menikah tinggal aku dan 4 adikku yang masih harus belajar. mengingat usia, tidak ada di keluargaku perempuan yang menikah diusia diatas 20. baik itu kakak ku ataupun sepupuku. Bukannya aku tidak laku atau tidak ada yang mau, aku saja yang terlalu memilih rasanya. Bukan cuma cinta yang diperlukan untuk berumah tangga, tapi akhlak dan tanggung jawab juga perlu.

bercerita tentang keluargaku bisa panjang jadinya. mengingat keluargaku keluarga besar. perpaduan antara Bugis dan jawa, tapi kami anak - anaknya begitu lekat dengan daerah kelahiran kami. Bulungan, yang sukunya ada 3 yakni Bulungon, tidung, dan dayak. kalau dayak kita tidak begitu dekat, karena keluargaku tdk begitu faham bahasanya. Bahasa kami itu lebih ke Melayu. yaaa,, bahasa sehari - hari kami sangat dekat dengan melayu. Karena memang Indonesia masih satu rumpun dengan malaysia. Apa lagi Kalimantan Utara itu dekat sekali dengan Malaysia. sampai sampai banyak teman yang mengatakan "Asma, aku suka caramu bicara. aku merasa asyik gitu. mendayu - dayu.. seru." Yaa.. begitu lah. Jadi biar tulisan ini bisa dipahami semua orang aku pakai bahasa yang baik saja. 

Aku punya banyak keponakan, ada 17 orang dan hanya 1 laki - laki. rame kalau sudah ngumpul semua. rumah penuh betul. Aku bayangkan bagaimana nanti jika ditambah dengan anak - anakku. Pasti lebih ramai. Saat ini aku bekerja di sebuah Lembaga Pelatihan Komputer, Aku seorang instruktur komputer disana. karena aku seorang D3 komputer, apa salahnya menjadi instruktur. Saudara - saudaraku juga ada yang buka usaha, jadi tidak semuanya bekerja. 

Itu adalah sedikit cerita soal keluarga, belum lagi problem yang terjadi didalamnya. Jika itu juga dibahas tentu akan menyita banyak waktu dan tentu saja belum saatnya. Yang pasti aku mencintai mereka, hingga segala sikap dan keputusanku hanya memikirkan bagaimana dengan mereka. Berkorban sedikit perasaan yaa tak masalah laa,, walaupun ada sedikit kekecewaan didalamnya tapi apa salahnya karena mereka tetap keluarga. Aku berusaha ingin merubah segala kebiasaan yang sudah mengakar, kebiasaan buruk yang masih dianggap lumrah bahkan wajar bagi mereka. 

Dan ketika hijrah, keluargaku begitu kaget dengan perubahan yang terjadi. heran dan bahkan melarang itulah yang terjadi... seakan Allah ingin menguji seberapa erat aku memegang tali agamanya, seberapa kuat hijrahku. Sampai - sampai hanya untuk belajar Al-quran saja tidak diperbolehkan. melihat aku bersama - sama dengan teman - teman yang sudah lebih dahulu hijrah, itu merupakan pemandangan yang tidak diinginkan keluargaku. Dan jadilah aku asing dikeluargaku... ternyata untuk menjadi orang bener dan baik itu banyak tantangannya...Karena isi dari setiap kepala itu beda-beda, tergantung pemahamannya...

Senin, 08 Desember 2014

Galau

(Picture from Asma99)

Pernah galau??? nah,,, galau kenapa nie??? berdasarkan data dilapangan dan kesok tahuan ku... biasanya galau karena lawan jenis itu lebih dominan dari pada galau hal lain... hahahahhh...ini berlaku bagi yang masih bujang lapok (sorry bujang lapok,,, hahahahh yang nulis jg bujang lapok) ada juga sih yang galau karena hal lain,,, tapi agak sederhana gitu galaunya,, kalau galau karena lawan jenis ini yang masuk kategori alay, lebay gitu. asal jangan jablay aje,,, Nah beda lagi kalau yang bukan bujang...

Nah loo, galau apaan sih?? katanya galau itu bingung. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ga.lau, ber.ga.lau adalah sibuk beramai - ramai, ramai sekali, kacau tidak keruan (pikiran). Ke.ga.lau.an adalah sifat (keadaan hal) galau. nah loo.. kacau tidak keruan? gak sampai gangguan jiwa kan?? sepertinya mendekati.. kalau galaunya kelewatan bisa sampai ke gangguan jiwa ringan tu..

Serindu - rindunya kita dengan pasangan hidup kita, pernahkah hati kita rindukan pencipta kita. pernah kah kita rindukan sangat Allah dan rasulnya? pernahkah kita merasa menjadi pembohong besar karena mempermainkan Rabb kita. Ini yang terjadi dengan beberapa orang yang menyatakan cintanya kepada Allah,,, tidak jauh2, termasuk aku. berhubung aku juga manusia normal yang sangat normal sekali. Perkara suka dengan lawan jenis itu masalah biasa, bahkan manusiawi sekali... hehehe... Jadi tidak ada salahnya jika kita jatuh cinta. mmm... kalau cinta karena nafsu itu biasanya yang sulit sekali di tangani. bawaannya terbayang bayang, rindu dan bla dan bla... hadooh hadooh... pernah rasain ini?

Karena kita masih tergolong jenis yang sama, sama2 manusia yang perasaannya pasti juga sama kalau sudah jatuh cinta. Naah.. tapi, tapi, tapi, ada yang sukses menanganinya ada juga yang kurg sukses. ada yang galaunya sukses ada juga yang galau kacau balau hau hau ... hahaha...alias tidak sukses. yang sukses gimana sih?? kalau sukses semua tetap berjalan seperti biasa, bahkan keimanan bisa naik tu bro and sist. keren. semangat makin bagus tu,, Semangat dan niat itu memang pasti punya sumbu dan jarang juga tu tidak ada manusia yang diikutkan menjadi sumbu itu.  jadi selain Allah ada juga manusia yag nempel di sumbu niat dan semangat kita. sepanjang pengalamanku begitu. manusia disini bisa jadi orang tua juga ya... itu wajar dilakukan manusia mengingat selain cinta Allah kita juga cinta Orang tua, tapi Allah yang lebih tinggi kadarnya...

Tapi hati - hati menempatkan manusia sebagai sumbu. kenapa? berdasarkan janji, ikrar atau sumpah kita kepada Allah melalui syahadatain. bahwa hanya Allah saja yang menempatkan posisi Illah dalam hati, pkiran, lisan dan amal kita. pendek ceritanya kita bisa salah niat, bisa jadi riya', bahkan kita bisa menduakan Allah... jahat gak tuh,, Allah sudah cinta, mala kita yang berkhianat... Kalau bahasa kita tuh gini... sakitnya tu disini... lebih baik segla sesuatunya tempatkan dan niatkan hanya untuk Allah saja. Insya Allah semua akan berjalan dengan baik ketika niat kita tidak belok belok.

(Picture from Facebook Asmanadia)

Oke... kita kembali ke masalah jodoh. hehehe... Yang baca sudah menikah? kalau yang nulis? is is is... khasyian... belum laa.. jadi ceritanya galau karena jodoh nie??? ya begitu laa. Ketika kita jatuh cinta dengan teman, atau siapalah dia.. hati hati, kita bisa jadi zina hati. Terpikirkan melulu, mau makan wajahnya di piring, mau mandi ada wajahnya di gayung, mau tidur tutup mata wajahnya yang nongol,,, hadooy... kok jadi lebay gitu yaa,, begitulah kalau setan sudah menyusup dalam hati. yang salah bisa jadi benar tu..

Kalau cinta cukup diam sambil memantaskan diri, itu bagi yang sudah siap. bagi yang belum siap, hendaklah dia menahan. dengan puasa itu lebih baik. nanti kita bahas itu lagi.. sekarang ke galau aja,,,

Naah,, buat yang sering galau. biasanya bagaimana melampiaskannya?? teriak2, makan yang banyak, atau tidak makan malahan... ada juga yang galaunya marah - marah. ada lagi yang galaunya malahan ke narkoba, alkohol, merokok, ngurung diri,,, ada yang galaunya jalan kaki sampai capek. hehe.. jadi galau dan putus asa itu berkesinambungan ya... bisa dikatakan begitu. karena terlalu drop galaunya akhirnya putus asa bahkan sampai bunuh diri. ya begitu??? sedikit tidak percaya tapi itu lah realita.

Ayo kita buat galau yang sukses. galau sukses???? iya yag tidak mempengaruhi bahkan mengubah hidup kita menjadi penurunan. Aku kasih contoh kalau aku lagi galau, BT atau merasa tidak keruan. Biasanya aku bersihkan rumah, dapur, kamar,,,, dibawa shalat, tilawah sampai ngantuk, kadang tilawah nangis - nangis (hehehh...), naah sekarang ada lagi cara yang baru,,, dibawa' menghafal, murojaah sampai lupa, capek bahkan tertidur. Curhat aja sama Allah,,, ceritakan kegalauan kita. Galau kenapa, apa yang kita pikirkan bahkan kira - kira solusi dari kita apa,,,, kalau memang butuh nangis, nangis aja,,, tenang,,, Allah tidak akan ngerumpi dengan tetangga kita tentang masalah kita. Allah tidak sama dengan makhluknya,,,

Inilah kita, ketika Senang dapat kebahagiaan kadang terlena dan lupa. tapi ketika kita sedih, merasa galau, kita akan ingat, langsung ingat tobat. Tapi ada juga tu yang jual mahal sudah merasa salah tetap PD dengan sikapnya... itu fitrah manusia katanya,,, apakah kita merasa senang dengan sikap seperti itu? Fun aja sepertinya,,, galau larinya ke maksiat, sadar salah bukannya berhenti malah ngomong "Udah laa mbk and bro, terlanjur basar ya sudah ayo kita mandi. nanti tobatnya sekalian."..